1 Alif
laam miim.(QS. 3:1)
الم
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Rabi' bahwa orang-orang
Nasrani datang kepada Nabi saw. lalu membantahnya tentang Nabi Isa, maka Allah
swt. menurunkan, "Alif laam miim, allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul
qayyum," sampai delapan puluh ayat lebih. Ibnu Ishak mengatakan bahwa
Muhammad bin Sahal bin Abu Umamah menceritakan, "Ketika datang warga
Najran kepada Rasulullah saw., mereka menanyakan kepada beliau tentang Isa bin
Maryam, maka diturunkan mengenai mereka awal surah Ali Imran hingga ayat
kedelapan puluh." Hadis ini diketengahkan oleh Imam Baihaqi di dalam kitab
Ad-Dalailnya.
2 Katakanlah kepada
orang-orang yang kafir: `Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan
digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang
seburuk-buruknya`.(QS. 3:12)
قُلْلِلَّذِينَكَفَرُواسَتُغْلَبُونَوَتُحْشَرُونَإِلَىجَهَنَّمَوَبِئْسَالْمِهَادُ
Abu Daud di dalam kitab Sunan dan Imam Baihaqi di dalam kitab
Dalail mengetengahkan hadis berikut melalui jalur Ibnu Ishak dari Muhammad bin
Abu Muhammad dari Said atau Ikrimah dan dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa
ketika Rasulullah saw. memperoleh kemenangan dalam perang Badar, lalu beliau
kembali ke Madinah, kemudian beliau mengumpulkan orang-orang Yahudi di pasar
Bani Qainuqa. Selanjutnya beliau bersabda kepada mereka, "Hai orang-orang
Yahudi! Masuk Islamlah kalian sebelum kalian mendapat kekalahan seperti apa
yang telah ditimpakan Allah atas kaum Quraisy (dalam perang Badar)."
Orang-orang Yahudi menjawab, " Hai Muhammad! Janganlah engkau memperdaya dirimu sendiri hanya karena engkau telah memerangi segolongan orang-orang Quraisy, mereka adalah orang-orang kampungan yang tidak pandai perang! Demi Allah, jika berhadapan dengan kami, baru kamu ketahui bahwa kami ini orang-orang perang."" Maka Allah pun menurunkan, "Katakanlah kepada
orang-orang yang kafir bahwa kamu pasti akan dikalahkan...," sampai dengan
firman-Nya, "...bagi orang-orang yang mempunyai pandangan batin."
(Q.S. Ali Imran 12-13)
3 Sesungguhnya
telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur).
Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang
dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah
mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai mata hati.(QS. 3:13)
قَدْكَانَلَكُمْآيَةٌفِيفِئَتَيْنِالْتَقَتَافِئَةٌتُقَاتِلُفِيسَبِيلِاللَّهِوَأُخْرَىكَافِرَةٌيَرَوْنَهُمْمِثْلَيْهِمْرَأْيَالْعَيْنِوَاللَّهُيُؤَيِّدُبِنَصْرِهِمَنْيَشَاءُإِنَّفِيذَلِكَلَعِ
بْرَةًلِأُولِيالْأَبْصَارِ
Abu Daud di dalam kitab Sunan dan Imam Baihaqi di dalam kitab
Dalail mengetengahkan hadis berikut melalui jalur Ibnu Ishak dari Muhammad bin
Abu Muhammad dari Said atau Ikrimah dan dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa
ketika Rasulullah saw. memperoleh kemenangan dalam perang Badar, lalu beliau
kembali ke Madinah, kemudian beliau mengumpulkan orang-orang Yahudi di pasar
Bani Qainuqa. Selanjutnya beliau bersabda kepada mereka, "Hai orang-orang
Yahudi! Masuk Islamlah kalian sebelum kalian mendapat kekalahan seperti apa
yang telah ditimpakan Allah atas kaum Quraisy (dalam perang Badar)."
Orang-orang Yahudi menjawab, "Hai Muhammad! Janganlah engkau memperdaya
dirimu sendiri hanya karena engkau telah memerangi segolongan orang-orang
Quraisy, mereka adalah orang-orang kampungan yang tidak pandai perang! Demi
Allah, jika berhadapan dengan kami, baru kamu ketahui bahwa kami ini
orang-orang perang." Maka Allah pun menurunkan, "Katakanlah kepada
orang-orang yang kafir bahwa kamu pasti akan dikalahkan...," sampai dengan
firman-Nya, "...bagi orang-orang yang mempunyai pandangan batin."
(Q.S. Ali Imran 12-13) Ibnu Munzir mengetengahkan dari Ikrimah bahwa seorang
Yahudi bernama Fanhash mengatakan sehabis perang Badar, "Janganlah si
Muhammad itu membanggakan dirinya mentang-mentang ia dapat membunuh dan
mengalahkan orang-orang Quraisy! Orang-orang Quraisy itu tidak pandai
berperang!" Maka turunlah ayat ini.
4 Tidakkah kamu memperhatikan
orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru
kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum di antara mereka; kemudian
sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi
(kebenaran).(QS. 3:23)
أَلَمْتَرَإِلَىالَّذِينَأُوتُوانَصِيبًامِنَالْكِتَابِيُدْعَوْنَإِلَىكِتَابِاللَّهِلِيَحْكُمَبَيْنَهُمْثُمَّيَتَوَلَّىفَرِيقٌمِنْهُمْوَهُمْمُعْرِضُونَ
Ibnu Abu Hatim, Ibnu Munzir dan Ikrimah mengetengahkan dari
Ibnu Abbas, katanya, "Rasulullah saw. masuk ke rumah Madras menemui
segolongan orang-orang Yahudi. Maka diserunya mereka kepada Allah, lalu kata
Na'im bin Amr dan Harits bin Zaid kepada Nabi saw., 'Menganut agama apakah
Anda, hai Muhammad?' Jawabnya, 'Menganut millah Ibrahim dan agamanya.' Kata
mereka pula, 'Sesungguhnya Ibrahim itu beragama Yahudi.' Sabda Nabi saw. pula,
'Kalau begitu marilah kita pegang Taurat! Dialah yang akan menjadi hakim di
antara kami dan tuan-tuan!' Kedua mereka itu menolak, maka Allah pun
menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang diberi bagian berupa
Alkitab...,' sampai dengan firman-Nya, '...mereka ada-adakan.'" (Q.S. Ali
Imran 23-24)
5 Hal itu adalah karena mereka
mengaku: `Kami tidak akan disentuh oleh api neraka selain beberapa hari yang
dapat dihitung`. Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu
mereka ada-adakan.(QS. 3:24)
ذَلِكَبِأَنَّهُمْقَالُوالَنْتَمَسَّنَاالنَّارُإِلَّاأَيَّامًامَعْدُودَاتٍوَغَرَّهُمْفِيدِينِهِمْمَاكَانُوايَفْتَرُونَ
Ibnu Abu Hatim, Ibnu Munzir dan Ikrimah mengetengahkan dari
Ibnu Abbas, katanya, "Rasulullah saw. masuk ke rumah Madras menemui
segolongan orang-orang Yahudi. Maka diserunya mereka kepada Allah, lalu kata
Na'im bin Amr dan Harits bin Zaid kepada Nabi saw., 'Menganut agama apakah
Anda, hai Muhammad?' Jawabnya, 'Menganut millah Ibrahim dan agamanya.' Kata
mereka pula, 'Sesungguhnya Ibrahim itu beragama Yahudi.' Sabda Nabi saw. pula,
'Kalau begitu marilah kita pegang Taurat! Dialah yang akan menjadi hakim di
antara kami dan tuan-tuan!' Kedua mereka itu menolak, maka Allah pun
menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang diberi bagian berupa
Alkitab...,' sampai dengan firman-Nya, '...mereka ada-adakan.'" (Q.S. Ali
Imran 23-24)
6 Katakanlah:
`Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang
Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang
Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 3:26)
قُلِاللَّهُمَّمَالِكَالْمُلْكِتُؤْتِيالْمُلْكَمَنْتَشَاءُوَتَنْزِعُالْمُلْكَمِمَّنْتَشَاءُوَتُعِزُّمَنْتَشَاءُوَتُذِلُّمَنْتَشَاءُبِيَدِكَالْخَيْرُإِنَّكَعَلَىكُلِّشَيْءٍقَدِيرٌ
Dikeluarkan oleh Ibnu Abu Hatim dari Qatadah, katanya,
"Orang- orang mengatakan kepada kami bahwa Rasulullah saw. memohon kepada
Tuhan agar menundukkan kerajaan Romawi dan Persi ke dalam kekuasaan umatnya,
maka Allah pun menurunkan, 'Katakanlah! Wahai Tuhan yang memiliki kerajaan...sampai
akhir ayat.'" (Q.S. Ali Imran 26)
7 Janganlah orang-orang mukmin
mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari
mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya
kepada Allah kembali (mu).(QS. 3:28)
لَايَتَّخِذِالْمُؤْمِنُونَالْكَافِرِينَأَوْلِيَاءَمِنْدُونِالْمُؤْمِنِينَوَمَنْيَفْعَلْذَلِكَفَلَيْسَمِنَاللَّهِفِيشَيْءٍإِلَّاأَنْتَتَّقُوامِنْهُمْتُقَاةًوَيُحَذِّرُكُمُاللَّهُنَفْسَهُوَإِ
لَىاللَّهِالْمَصِيرُ
Ibnu Jarir mengetengahkan dari jalur Said atau Ikrimah dari
Ibnu Abbas, katanya, "Hajjaj bin Amr, yakni sekutu dari Kaab bin Asyraf,
Ibnu Abu Haqiq dan Qais bin Zaid telah mengadakan hubungan akrab dengan
beberapa orang Ansar untuk menggoyahkan mereka dari agama mereka, maka kata
Rifaah bin Munzir, Abdullah bin Jubair dan Saad bin Hatsmah kepada orang-orang
Ansar itu, 'Jauhilah orang-orang Yahudi itu dan hindarilah hubungan erat dengan
mereka agar kamu tidak terpengaruh dari agamamu!' Pada mulanya mereka tidak
mengindahkan nasihat itu, maka Allah pun menurunkan terhadap mereka, 'Janganlah
orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir...,' sampai dengan firman-Nya,
'....dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (Q.S. Ali Imran 28-29)
8 Katakanlah: `Jika kamu
menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah
mengetahui.` Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 3:29)
قُلْإِنْتُخْفُوامَافِيصُدُورِكُمْأَوْتُبْدُوهُيَعْلَمْهُاللَّهُوَيَعْلَمُمَافِيالسَّمَاوَاتِوَمَافِيالْأَرْضِوَاللَّهُعَلَىكُلِّشَيْءٍقَدِيرٌ
Ibnu Jarir mengetengahkan dari jalur Said atau Ikrimah dari
Ibnu Abbas, katanya, "Hajjaj bin Amr, yakni sekutu dari Kaab bin Asyraf,
Ibnu Abu Haqiq dan Qais bin Zaid telah mengadakan hubungan akrab dengan
beberapa orang Ansar untuk menggoyahkan mereka dari agama mereka, maka kata Rifaah
bin Munzir, Abdullah bin Jubair dan Saad bin Hatsmah kepada orang-orang Ansar
itu, 'Jauhilah orang-orang Yahudi itu dan hindarilah hubungan erat dengan
mereka agar kamu tidak terpengaruh dari agamamu!' Pada mulanya mereka tidak
mengindahkan nasihat itu, maka Allah pun menurunkan terhadap mereka, 'Janganlah
orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir...,' sampai dengan firman-Nya,
'....dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (Q.S. Ali Imran 28-29)
9 Katakanlah: `Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.` Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 3:31)
قُلْإِنْكُنْتُمْتُحِبُّونَاللَّهَفَاتَّبِعُونِييُحْبِبْكُمُاللَّهُوَيَغْفِرْلَكُمْذُنُوبَكُمْوَاللَّهُغَفُورٌرَحِيمٌ
Ibnu Munzir mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Berkata
beberapa golongan di masa Nabi saw., 'Demi Allah, wahai Muhammad! Sungguh kami
amat mencintai Tuhan kita' Maka Allah pun menurunkan, 'Katakanlah! Jika kamu
benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku...'" (Q.S. Ali Imran 31)
10 Demikianlah (kisah Isa), Kami
membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan
(membacakan) Al quran yang penuh hikmah.(QS. 3:58)
ذَلِكَنَتْلُوهُعَلَيْكَمِنَالْآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيمِ
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Dua
orang pendeta Nasrani dari Najran datang menemui Rasulullah saw. lalu tanya
salah seorang di antara mereka, 'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak
segera menjawab sebelum memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan
kepadanya, 'Demikianlah Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti,
kerasulannya dan membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan,
'...di antara orang yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60)
11 Sesungguhnya misal (penciptaan)
Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam
dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: `Jadilah` (seorang manusia),
maka jadilah dia.(QS. 3:59)
إِنَّمَثَلَعِيسَىعِنْدَاللَّهِكَمَثَلِآدَمَخَلَقَهُمِنْتُرَابٍثُمَّقَالَلَهُكُنْفَيَكُونُ
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Dua
orang pendeta Nasrani dari Najran datang menemui Rasulullah saw. lalu tanya
salah seorang di antara mereka, 'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak
segera menjawab sebelum memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan
kepadanya, 'Demikianlah Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti,
kerasulannya dan membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan,
'...di antara orang yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60) Dan
diketengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya "Serombongan
orang-orang Najran, termasuk para pemimpin dan pengiringnya, mereka datang
menemui Nabi saw. lalu tanya mereka, 'Bagaimana kamu ini, kenapa kamu
sebut-sebut pula sahabat kami?' Jawab Nabi, 'Siapa dia?' Ujar mereka, 'Isa!
Kamu katakan dia hamba Allah!' 'Benar,' jawab Nabi pula. Tanya mereka,
'Pernahkah kamu melihat orang seperti Isa atau mendengar berita seperti yang
dialaminya?' Setelah itu mereka keluar meninggalkan Nabi saw, maka datanglah
Jibril, katanya kepada beliau, 'Katakanlah kepada mereka jika mereka datang
kepadamu, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam...,'
sampai dengan firman-Nya, 'Janganlah kamu termasuk di antara orang yang
ragu-ragu!'" (Q.S. Ali Imran 59-60) Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail
dari jalur Salamah bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa
Rasulullah saw. menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan
kepadanya surat Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan Yakub,
dari Muhammad yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka orang-orang
Najran itu mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil
Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw. Perutusan ini berangkat
mendatangi Nabi saw. sehingga mereka pun saling bertanya jawab. Demikianlah
tanya jawab ini terus berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat
Anda tentang Isa?' Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat
saya mengenai dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat
menerangkannya!' Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini,
'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya,
'...seraya kita memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang
yang dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab
Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw.
uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama
Islam. Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw.,
'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan
tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada
patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat
menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi
Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang
Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka
untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar
upeti lalu mereka pun kembali."
12 (Apa yang telah Kami ceritakan
itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu
termasuk orang-orang yang ragu-ragu.(QS. 3:60)
الْحَقُّمِنْرَبِّكَفَلَاتَكُنْمِنَالْمُمْتَرِينَ
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Dua
orang pendeta Nasrani dari Najran datang menemui Rasulullah saw. lalu tanya
salah seorang di antara mereka, 'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak
segera menjawab sebelum memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan
kepadanya, 'Demikianlah Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti,
kerasulannya dan membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan,
'...di antara orang yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60) Dan
diketengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya "Serombongan
orang-orang Najran, termasuk para pemimpin dan pengiringnya, mereka datang
menemui Nabi saw. lalu tanya mereka, 'Bagaimana kamu ini, kenapa kamu
sebut-sebut pula sahabat kami?' Jawab Nabi, 'Siapa dia?' Ujar mereka, 'Isa!
Kamu katakan dia hamba Allah!' 'Benar,' jawab Nabi pula. Tanya mereka,
'Pernahkah kamu melihat orang seperti Isa atau mendengar berita seperti yang
dialaminya?' Setelah itu mereka keluar meninggalkan Nabi saw, maka datanglah
Jibril, katanya kepada beliau, 'Katakanlah kepada mereka jika mereka datang
kepadamu, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam...,'
sampai dengan firman-Nya, 'Janganlah kamu termasuk di antara orang yang
ragu-ragu!'" (Q.S. Ali Imran 59-60) Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail
dari jalur Salamah bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa
Rasulullah saw. menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan
kepadanya surat Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan Yakub,
dari Muhammad yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka orang-orang
Najran itu mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil
Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw. Perutusan ini berangkat
mendatangi Nabi saw. sehingga mereka pun saling bertanya jawab. Demikianlah
tanya jawab ini terus berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat
Anda tentang Isa?' Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat
saya mengenai dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat
menerangkannya!' Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini,
'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya,
'...seraya kita memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang
yang dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab
Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw.
uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama
Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw.,
'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan
tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada
patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat
menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi
Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang
Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka
untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar
upeti lalu mereka pun kembali."
13 Siapa yang membantahmu tentang
kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah
(kepadanya): `Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, diri
kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita
minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.(QS. 3:61)
فَمَنْحَاجَّكَفِيهِمِنْبَعْدِمَاجَاءَكَمِنَالْعِلْمِفَقُلْتَعَالَوْانَدْعُأَبْنَاءَنَاوَأَبْنَاءَكُمْوَنِسَاءَنَاوَنِسَاءَكُمْوَأَنْفُسَنَاوَأَنْفُسَكُمْثُمَّنَبْتَهِلْفَنَجْعَلْلَعْ
نَةَاللَّهِعَلَىالْكَاذِبِينَ
Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail dari jalur Salamah bin
Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw.
menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan kepadanya surat
Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan Yakub, dari Muhammad yang
nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka orang-orang Najran itu
mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi dan
Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw. Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi saw.
sehingga mereka pun saling bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini terus
berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda tentang Isa?'
Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat saya mengenai
dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat menerangkannya!'
Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini, 'Sesungguhnya
perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...seraya kita
memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang
dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab
Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw.
uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama
Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw.,
'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan
tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada
patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat
menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi
Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang
Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka
untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar
upeti lalu mereka pun kembali."
14 Sesungguhnya ini adalah kisah
yang benar, dan tak ada Tuhan selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dia-lah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. 3:62)
إِنَّهَذَالَهُوَالْقَصَصُالْحَقُّوَمَامِنْإِلَهٍإِلَّااللَّهُوَإِنَّاللَّهَلَهُوَالْعَزِيزُالْحَكِيمُ
Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin
Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama
bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum
Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang
menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai
anak, memakan daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah
bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan,
'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya,
'...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.'
(Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi
mereka menolak dan setuju akan membayar upeti lalu mereka pun kembali."
15 Hai Ahli Kitab,
mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil
tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?(QS.
3:65)
يَاأَهْلَالْكِتَابِلِمَتُحَاجُّونَفِيإِبْرَاهِيمَوَمَاأُنْزِلَتِالتَّوْرَاةُوَالْإِنْجِيلُإِلَّامِنْبَعْدِهِأَفَلَاتَعْقِلُونَ
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak dengan sanad yang berulang kali
kepada Ibnu Abbas, katanya, "Pendeta-pendeta Yahudi dan orang-orang
Nasrani dari Najran berkumpul di hadapan Rasulullah saw. dan berdebat di
hadapannya. Kata pendeta-pendeta, 'Ibrahim itu tidak lain adalah orang Yahudi,'
berkata orang-orang Nasrani bahwa Ibrahim itu tidak lain adalah orang Nasrani.
Maka Allah menurunkan ayat, 'Wahai Ahli Kitab! Kenapa kamu
berbantah-bantahan...'" (Q.S. Ali Imran 65) Riwayat ini dikeluarkan oleh
Baihaqi dalam Dalail.
16 Hai Ahli Kitab, mengapa kamu
mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran,
padahal kamu mengetahui?(QS. 3:71)
يَاأَهْلَالْكِتَابِلِمَتَلْبِسُونَالْحَقَّبِالْبَاطِلِوَتَكْتُمُونَالْحَقَّوَأَنْتُمْتَعْلَمُونَ
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak dari Ibnu Abbas, katanya,
"Berkata Abdullah bin Shaif, Adi bin Zaid dan Harts bin Auf seorang kepada
yang lain, 'Marilah kita beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada
Muhammad dan para sahabatnya di pagi hari dan kita ingkar kembali di sore hari
hingga mengacaukan agama mereka, semoga mereka memperbuat pula apa yang kita
perbuat lalu keluar dari agama mereka.' Maka Allah pun menurunkan pada mereka,
'Wahai Ahli Kitab! Kenapa kamu campur-adukan yang hak dengan yang batil...,'
sampai dengan firman-Nya, '...dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.'"
(Q.S. Ali Imran 71-73)
17 Segolongan (lain) dari Ahli
Kitab berkata (kepada sesamanya):` Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman
kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul)
pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka
(orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran).(QS. 3:72)
وَقَالَتْطَائِفَةٌمِنْأَهْلِالْكِتَابِآمِنُوابِالَّذِيأُنْزِلَعَلَىالَّذِينَآمَنُواوَجْهَالنَّهَارِوَاكْفُرُواآخِرَهُلَعَلَّهُمْيَرْجِعُونَ
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak dari Ibnu Abbas, katanya,
"Berkata Abdullah bin Shaif, Adi bin Zaid dan Harts bin Auf seorang kepada
yang lain, 'Marilah kita beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada
Muhammad dan para sahabatnya di pagi hari dan kita ingkar kembali di sore hari
hingga mengacaukan agama mereka, semoga mereka memperbuat pula apa yang kita
perbuat lalu keluar dari agama mereka.' Maka Allah pun menurunkan pada mereka,
'Wahai Ahli Kitab! Kenapa kamu campur-adukan yang hak dengan yang batil...,'
sampai dengan firman-Nya, '...dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.'"
(Q.S. Ali Imran 71-73)
18 Dan janganlah kamu percaya
melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: `Sesungguhnya
petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu
percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan
kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu
di sisi Tuhanmu`. Katakanlah: `Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah
memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui`;(QS. 3:73)
وَلَاتُؤْمِنُواإِلَّالِمَنْتَبِعَدِينَكُمْقُلْإِنَّالْهُدَىهُدَىاللَّهِأَنْيُؤْتَىأَحَدٌمِثْلَمَاأُوتِيتُمْأَوْيُحَاجُّوكُمْعِنْدَرَبِّكُمْقُلْإِنَّالْفَضْلَبِيَدِاللَّهِيُؤْتِيهِمَنْيَشَا
ءُوَاللَّهُوَاسِعٌعَلِيمٌ
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak dari Ibnu Abbas, katanya,
"Berkata Abdullah bin Shaif, Adi bin Zaid dan Harts bin Auf seorang kepada
yang lain, 'Marilah kita beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada
Muhammad dan para sahabatnya di pagi hari dan kita ingkar kembali di sore hari
hingga mengacaukan agama mereka, semoga mereka memperbuat pula apa yang kita
perbuat lalu keluar dari agama mereka.' Maka Allah pun menurunkan pada mereka,
'Wahai Ahli Kitab! Kenapa kamu campur-adukan yang hak dengan yang batil...,'
sampai dengan firman-Nya, '...dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.'"
(Q.S. Ali Imran 71-73) Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Sadiy dari Abu Malik
katanya, "Rahib-rahib Yahudi mengatakan kepada orang-orang yang menganut
agama lain, 'Janganlah kamu percaya kecuali kepada orang yang mau mengikuti
agamamu!' Maka Allah menurunkan, 'Sesungguhnya petunjuk itu ialah petunjuk
Allah.'" (Q.S. Ali Imran 73)
19 Bagaimana Allah akan menunjuki
suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa
Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah
datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.(QS. 3:86)
كَيْفَيَهْدِياللَّهُقَوْمًاكَفَرُوابَعْدَإِيمَانِهِمْوَشَهِدُواأَنَّالرَّسُولَحَقٌّوَجَاءَهُمُالْبَيِّنَاتُوَاللَّهُلَايَهْدِيالْقَوْمَالظَّالِمِينَ
Diriwayatkan oleh Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu
Abbas, katanya, "Ada seorang laki-laki Ansar yang telah masuk Islam
kemudian murtad lalu ia menyesal. Lalu menghubungi kaumnya, agar mereka
mengirim utusan kepada Nabi saw. untuk menanyakan apakah ada kesempatan baginya
buat bertobat. Maka turunlah ayat, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang
kafir...,' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.' Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi saw. dan menyatakan
diri masuk Islam kembali." Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan
oleh Abdurrazzaq dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada
Nabi saw. lalu masuk Islam. Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya,
maka Allah pun menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki
suatu kaum yang kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa
oleh salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya. Kata Harits, 'Demi
Allah, setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih
benar dari padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga.' Maka ia pun
kembali masuk Islam dan beragama dengan baik."
20 Mereka itu, balasannya ialah:
Bahwasanya laknat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) laknat para
malaikat dan manusia seluruhnya,(QS. 3:87)
أُولَئِكَجَزَاؤُهُمْأَنَّعَلَيْهِمْلَعْنَةَاللَّهِوَالْمَلَائِكَةِوَالنَّاسِأَجْمَعِينَ
Diriwayatkan oleh Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu
Abbas, katanya, "Ada seorang laki-laki Ansar yang telah masuk Islam
kemudian murtad lalu ia menyesal. Lalu menghubungi kaumnya, agar mereka
mengirim utusan kepada Nabi saw. untuk menanyakan apakah ada kesempatan baginya
buat bertobat. Maka turunlah ayat, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang
kafir...,' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.' Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi saw. dan menyatakan
diri masuk Islam kembali." Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan
oleh Abdurrazzaq dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada
Nabi saw. lalu masuk Islam. Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya,
maka Allah pun menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki
suatu kaum yang kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa
oleh salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya. Kata Harits, 'Demi
Allah, setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih
benar dari padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga.' Maka ia pun
kembali masuk Islam dan beragama dengan baik."
21 mereka kekal di dalamnya, tidak
diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh,(QS.
3:88)
خَالِدِينَفِيهَالَايُخَفَّفُعَنْهُمُالْعَذَابُوَلَاهُمْيُنْظَرُونَ
Diriwayatkan oleh Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu Abbas,
katanya, "Ada seorang laki-laki Ansar yang telah masuk Islam kemudian
murtad lalu ia menyesal. Lalu menghubungi kaumnya, agar mereka mengirim utusan
kepada Nabi saw. untuk menanyakan apakah ada kesempatan baginya buat bertobat.
Maka turunlah ayat, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir...,'
sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.' Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi saw. dan menyatakan diri masuk
Islam kembali." Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan oleh
Abdurrazzaq dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada Nabi
saw. lalu masuk Islam. Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya, maka
Allah pun menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu
kaum yang kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa oleh
salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya. Kata Harits, 'Demi Allah,
setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih benar dari
padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga.' Maka ia pun kembali
masuk Islam dan beragama dengan baik."
22 kecuali orang-orang yang
taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 3:89)
إِلَّاالَّذِينَتَابُوامِنْبَعْدِذَلِكَوَأَصْلَحُوافَإِنَّاللَّهَغَفُورٌرَحِيمٌ
Diriwayatkan oleh Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu
Abbas, katanya, "Ada seorang laki-laki Ansar yang telah masuk Islam
kemudian murtad lalu ia menyesal. Lalu menghubungi kaumnya, agar mereka
mengirim utusan kepada Nabi saw. untuk menanyakan apakah ada kesempatan baginya
buat bertobat. Maka turunlah ayat, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang
kafir...,' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.' Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi saw. dan menyatakan
diri masuk Islam kembali." Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan
oleh Abdurrazzaq dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada
Nabi saw. lalu masuk Islam. Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya,
maka Allah pun menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki
suatu kaum yang kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa
oleh salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya. Kata Harits, 'Demi
Allah, setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih benar
dari padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga.' Maka ia pun
kembali masuk Islam dan beragama dengan baik."
23 Padanya terdapat tanda-tanda
yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah
itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.(QS. 3:97)
فِيهِآيَاتٌبَيِّنَاتٌمَقَامُإِبْرَاهِيمَوَمَنْدَخَلَهُكَانَآمِنًاوَلِلَّهِعَلَىالنَّاسِحِجُّالْبَيْتِمَنِاسْتَطَاعَإِلَيْهِسَبِيلًاوَمَنْكَفَرَفَإِنَّاللَّهَغَنِيٌّعَنِالْعَالَمِينَ
Said bin Manshur mengetengahkan dari Ikrimah, katanya, "Tatkala
diturunkan ayat, 'Barang siapa yang mencari agama selain dari Islam...' (Q.S.
Ali Imran 85) orang-orang Yahudi berkata, 'Kalau begitu kami ini beragama
Islam.' Kata Nabi saw. kepada mereka, 'Sesungguhnya Allah telah mewajibkan naik
haji itu atas kaum muslimin.' Jawab mereka, 'Tidak pernah diwajibkan atas
kami,' dan mereka tidak mau menunaikannya, maka Allah menurunkan ayat, 'Dan
barang siapa yang kafir, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari seluruh
alam.'" (Q.S. Ali Imran 97)
Sobat Bonsai sangat bermanfaat dan salam kenal mas,,